Sabtu, 22 November 2008

MENGENALI GEJALA KEKURANGAN UNSUR MIKRO PADA TANAMAN


MENGENALI GEJALA KEKURANGAN UNSUR MIKRO PADA TANAMAN PERKEBUNAN DAN UPAYA PENANGANANNYA


Kerusakan pada tanaman seringkali tidak hanya disebabkan oleh adanya serangan hama dan penyakit. Tidak jarang kematian tanaman disebabkan oleh faktor-faktor lingkungan seperti kelebihan atau kekurangan air, suhu yang terlalu ekstrim serta kelebihan atau kekurangan unsur hara mikro. Pada umumnya orang lebih banyak memberikan perhatiannya pada unsur hara makro, padahal pada kenyataannya unsur hara mikro memegang peranan yang tidak kalah penting. Adanya kekurangan pada salah satu unsur mikro dapat juga menimbulkan kerusakan yang serius pada tanaman. Begitupun sebaliknya, dalam hubungannya dengan tanaman adalah bahwa setiap jenis tanaman berbeda-beda kebutuhannya akan unsur mikro sehingga kelebihan sedikit saja akan bersifat racun bagi tanaman. Berikut adalah gejala yang timbul akibat kekurangan dari masing-masing unsur mikro.

GEJALA KEKURANGAN UNSUR MIKRO

1. Kekurangan unsur besi (Fe) Di daerah dengan tanah berkapur, kekurangan zat besi pada tanaman akan menimbulkan gejala klorosis (penguningan) di antara tulang-tulang daun terutama pada daun-daun muda. Gejala klorosis dapat bervariasi dari yang ringan sampai parah dan mudah untuk dikenal atau diidentifikasi.

Gejala klorosis tersebut antara lain:

  • Klorosis ringan: daun-daun berwarna hijau pucat atau hijau kekuningan di antara tulang-tulang daun _ Klorosis sedang: Daun-daun baru mempunyai bagian-bagian yang benar-benar berwarna kuning tetapi tulang-tulang daun, bahkan tulang-tulang daun yang kecil tetap berwarna hijau normal. _ Klorosis parah: daun-daun baru berwarna kuning pucat sampai berwarna seperti jerami, tulang daun tengah/utama mungkin tidak hijau lagi. Pada saat musim panas bisa timbul bercak-bercak berwarna coklat pada daun; seluruh atau sebagian daun menjadi kering, daun-daun bisa gugur.
  • Kekurangan Unsur Seng (Zn) Kekurangan Zn pada tanaman mempunyai beberapa macam gejala pokok yang berbeda dan tergantung pada jenis-jenis tanaman. Problem ini sangat penting bagi tanaman berkayu. Berikut adalah uraian dari gejala kekurangan Zn _ Terjadi salah tumbuh pada ujung akar dan terjadi kelambatan tunas di pucuk karena pembelahan sel maristem tidak sempurna.
  • Kekurangan Unsur Magnesium (Mg) Gejala yang timbul berupa klorosis seperti gejala kekurangan unsur besi dengan bagian-bagian berwarna hijau di sisi tulang-tulang daun. Gejala lain yang timbul adalah terbentuknya warna hijau gelap seperti huruf ”V” pada daerah pangkal daun, sedangkan bagian-bagian daun lainnya berwarna kuning seluruhnya atau sebagian.
  • Kekurangan Unsur Tembaga (Cu) Kekurangan unsur tembaga dapat menyebabkan terjadinya mati ranting (die-back). Gejala awal yang muncul adalah daun berwarna hijau gelap dengan ukuran yang besar, ranting-ranting berwarna coklat, lalu mati dari pucuk ke bawah (die-back), buah-buah berukuran kecil, berwarna coklat dengan kantong-kantong gum di dalam sudut-sudut dari segmen-segmen bagian dalam buah.
  • Kekurangan Boron _ Daun mengering dan kurus, bagian ujung daun menjadi coklat _ Pada kondisi temperatur tinggi atau terjadi perbedaan temperatur udara siang dan malam yang signifikan (lebih dari 10°C), tanaman yang kekurangan Boron akan menunjukkan gejala berupa kelopak bunga menjadi pecah _ Pertumbuhan rata-rata tanaman merosot, tanaman menjadi kerdil dengan ruasruas yang pendek dan dapat juga berhenti pertumbuhannya _ Batang dari tanaman menjadi kaku dan pecah-pecah/retak
PENANGANAN
  1. Meminimalkan faktor penyebab kekurangan unsur hara mikro. Rendahnya unsur hara mikro dalam tanah dapat disebabkan beberapa faktor antara lain: a. Kesalahan dalam teknik budidaya b. Terjadi secara alami karena beberapa hal antara lain: _ Terangkutnya unsur mikro bersama bagian tanaman yang dipanen sehingga persediaannya dalam tanah mencapai titik yang tidak dapat lagi menunjang pertumbuhan tanaman secara optimal. _ Adanya proses pencucian terutama pada tanah yang berpasir. _ Tanah yang ditanami secara intensif, namun pupuk yang diberikan hanya mengandung unsur hara makro saja.
  2. Pemupukan Untuk memenuhi kebutuhan unsur hara mikro, kita harus melakukan pemupukan tambahan dengan memberikan pupuk pelengkap. Bisa juga kita menggunakan pupuk campuran yang didalamnya sudah mengandung unsur hara makro maupun mikro. Adapun pemberian pupuk tersebut dapat dilakukan melalui akar ataupun lewat daun.
  3. Pengaturan PH Tanah Mengingat pH tanah sangat berpengaruh terhadap tingkat ketersediaan unsur hara mikro, maka pengaturan pH tanah sangat diperlukan. Bila pH tanah rendah, maka dapat dinaikkan dengan pengapuran (dolomit atau kiseret) sedangkan pada pH tinggi dapat diturunkan dengan memberikan belerang. Pada tanah yang ber-pH 5.5 – 6.2 jarang terjadi kekurangan unsur mikro.

Tidak ada komentar: